
"Tekanan terhadap rupiah merupakan aksi teknikal pelaku pasar untuk mencari untung dan tidak ada hubungannya dengan faktor fundamental ekonomi makro Indonesia," kata Kepala Divisi Treasury PT Bank OCBC NISP, Suriyanto Chang di Jakarta.
Menurut dia, apabila kondisi berlanjut kemungkinan rupiah akan terus mendekati angka Rp10.000 per dolar, namun untuk bisa mencapai angka itu memerlukan waktu yang cukup lama.
Ia mengatakan, rupiah kemungkinan akan bertahan di kisaran antara Rp9.950 sampai Rp9.975 per dolar, karena ada intervensi BI. [ANTARA]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar