
"Aksi profit taking investor telah menyeret pelemahan rupiah ke level Rp10.080 per US$," kata pengamat valas di Jakarta.
Pengamat itu mengatakan, pelaku pasar cenderung melepas rupiah dan kembali memegang US$ sehingga uang lokal tersebut melemah di kisaran terbatas.
"Pelemahan rupiah juga dipicu aktivitas negatif di pasar saham akibat merosotnya saham unggulan BEI," ujarnya. Ia memperkirakan, rupiah masih berpotensi melemah di kisaran Rp10.100-Rp10.200 per US$ pada Kamis (23/7). [E-BURSA]