Minggu, Juli 26, 2009

Awas Ancaman El Nino

LAMPUKUNING- DEPARTEMEN Kehutanan (Dephut) mengingatkan, pengelola Hutan Tanaman Industri untuk mewaspadai gejala iklim kering, El Nino, yang bisa menyebabkan kebakaran dan mengancam keberhasilan tanam.
Direktur Bina Pengembangan Hutan Tanaman Dephut, Bedjo Santosa di Jakarta, Minggu (26/7), mengatakan, pihaknya secara khusus sudah mengirim surat kepada perusahaan HTI yang isinya mengingatkan untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Peringatan ini untuk mencegah kerugian karena gejala El Nino diprediksi terjadi di wilayah Indonesia," katanya. [ANTARA]

Prita Disidangkan Lagi

LAMPUKUNING- PANITERA Muda (Panmud) Pidana Pengadilan tinggi (PT) Banten Fery Ardiansya menyatakan, kasus pidana Prita Mulyasari yang dituding mencemarkan nama baik Rumah Sakit (RS) Omni Internasional akan disidangkan kembali.
"Jika verset (perlawanan hukum jaksa Prita Mulyasari) dalam sidang diterima oleh majelis hakim PT Banten, maka Prita akan disidangkan lagi," kata Fery, Minggu (26/7).
Akan tetapi, lanjut Fery, jika di dalam sidang ternyata verset yang dilakukan pihak kejaksaan ditolak majelis hakim perkara itu tidak akan dilanjutkan. "Kecuali jaksanya memperbaiki dakwaannya. Dan itu adalah wewenang jaksa, PT hanya menyidangkan saja," ungkap Fery. [ANTARA]

Gelombang Enggano Tinggi

LAMPUKUNING - BADAN Meteorologi dan Geofisika (BMG) melalui Stasiun Klimatologi KL II Pulau Baai Bengkulu, mengingatkan potensi adanya gelombang dengan ketinggian antara 3,5 hingga lima meter di perairan Pulau Enggano yang berjarak 90 mil dari Kota Bengkulu.
Analis cuaca pada Stasiun Klimatologi KL II Pulau Baai, Anang Anwar di Bengkulu, Minggu (26/7) juga menjelaskan potensi gelombang dengan ketinggian tiga hingga lima meter di wilayah Samudera Hindia Barat Daya Bengkulu. Menurut dia, gelombang tinggi itu dimungkinkan terjadi pada Senin (27/7) mulai pukul 07. 00 WIB hingga Selasa (28/7) jam 07. 00 WIB.
"Ketinggian gelombang dalam dua hari ke depan sangat berbahaya dan kalau memungkinkan nelayan jangan dulu melaut dalam kurun waktu tersebut," katanya. [ANTARA]

Kali Bekasi Tercemar B3

LAMPUKUNING- AIR yang mengaliri Kali Bekasi kota Bekasi tercemar bahan bahaya beracun (B3) disinyalir berasal dari pembuangan limbah pabrik, industri, rumah sakit, dan industri rumah tangga yang pengolahannya belum memenuhi standar.
Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) kota Bekasi, Dudy Setyabudhi, di Bekasi Minggu mengatakan, didasarkan uji sampel ditemukan beberapa kadar Chemical oxyd demand (COD), BOD, kandungan mercury, lemak dan bahkan bakteri E-coli.
"Untuk parameternya saat tidak ingat persis berupa ambang batas untuk kali Bekasi dan berapa hasil pengujian. Sumber air di kali Bekasi sebaiknya tidak digunakan untuk mandi, cuci, kakus," ujarnya. [ANTARA]

Gempa 5,5 SR di Papua

LAMPUKUNING- GEMPA berskala 5,5 Skala Richter terjadi di Provinsi Papua, pada Minggu (26/7) siang sekitar pukul 13.06 WIB.
Menurut keterangan dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi di kedalaman 70 kilo meter.
Pusat gempa berada 139 kilo meter timur laut Sorong, Papua Barat, 198 kilo meter barat laut Manokwari Papua Barat, 297 kilo meter timur laut Fak-Fak, Papua Barat, 409 klo meter barat laut Kaimana, Papua Barat dan 422 kilo meter barat laut Biak Papua.
Koordinat pusat gempa tepatnya di 0, 25 Lintang Selatan (LS) - 132, 39 (BT). Gempa itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami. [ANTARA]

Perairan Banten 3 Meter

LAMPUKUNING- BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banten memprediksikan tinggi gelombang di perairan Banten selatan berkisar dua sampai tiga meter.
Pengamat cuaca BMKG Banten, Halim, mengatakan, sepanjang Minggu (26/7) gelombang laut Banten selatan mencapai ketinggian tiga meter.
Selain itu, kecepatan angin berkisar 15 sampai 20 knot per jam dan berawan serta berpeluang hujan. Kondisi demikian, menjadi status `warning atau peringatan bagi nelayan maupun pelayaran kapal tongkang.
"Kami minta nelayan di perairan Banten selatan tidak melaut dulu, menyusul memburuknya cuaca itu," katanya. [ANTARA]

Perairan Merauke 4 Meter

LAMPUKUNING -BADAN Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan tinggi gelombang di perairan selatan Merauke berkisar 3 - 4 meter sepanjang Minggu (26/7) pagi hingga malam nanti.
BMKG yang prakiraannya dipantau di Jayapura, Minggu pagi menyebutkan gelombang laut dengan tinggi 3 - 4 meter juga berpeluang terjadi di Laut Andaman, perairan selatan Banten hingga Jawa Tengah.
Sementara itu, gelombang dengan tinggi 2 - 3 meter kemungkinan terjadi di Laut Cina Selatan, perairan barat Aceh, perairan barat Bengkulu hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan serta perairan selatan Jawa Timur hingga Nusa Tenggara Barat (NTB). [ANTARA]

Anak Alami Kekerasan

LAMPU KUNING- SEBANYAK empat dari 100 orang anak Indonesia setiap harinya mengalami tindak kekerasan berupa fisik, psikologis, emosional, dan ekonomi dari kerabat dekatnya.
"Data statistik mencatat 100 orang anak Indonesia empat diantaranya mengalami tindak kekerasan dari kerabat dekatnya, seperti orang tua, guru, oknum aparat, dan teman-temannya," kata Ketua Panitia Hari Anak Nasional (HAN) 2009, Dr. Surjadi Soeparman, Mph, setelah penandatanganan peluncuran bike to school, di silang Monas, Jakarta, Minggu.
"Kita mengakui bahwa setiap tahunnya tindak kekerasan yang terjadi kepada anak-anak terus meningkat, untuk itu kita harus melindungi anak-anak dengan penuh kasih sayang," imbuhnya. [ANTARA]

Gempa 5,2 SR di Manado

LAMPUKUNING- SEJUMLAH warga Manado memilih keluar rumah, setelah terjadi Gempa tektonik dengan kekuatan 5,2 Skala Richter (SR), Minggu (26/7) pagi.
Getaran gempa sekitar 30 detik itu, terjadi pukul 11.07 wita, di saat sejumlah warga usai mengikuti kebaktian Minggu di Gereja.
Sesuai data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa 5,2 SR tersebut terjadi di kedalaman 187 km.
Pusat gempa berada satu kilometer barat Manado, 40 kilometer barat laut Bitung, 221 kilometer timur laut Gorontalo, 246 kilometer baratdaya Tahuna dan 292 kilometer barat laut Ternate.
Koordinat pusat gempa tepatnya di 1,48 Lintang Utara (LU) - 124,83 Bujur Timur (BT). Gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. [ANTARA]